KUMPULAN TESTIMONI

LING SHEN YAO

Video, Cerita, Chat Whatsapp & Media Sosial

Kami mengumpulkan testimoni-testimoni dari berbagai sumber dari tahun ke tahun. Berikut ini adalah kumpulan testimoni dalam bentuk video, cerita, chat whatsapp dan media sosial yang berhasil kami dokumentasikan dan sajikan untuk anda. Semoga menginspirasi.

Testimoni Video


Tontonlah video singkat yang berdurasi 10 menit ini minimal sekali seumur hidup anda, mungkin saja ini akan menuntun anda menuju hidup yang lebih baik dan sehat.
(Disclaimer: hasil tiap pengguna bisa saja berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan penyakit dan konsistensi dalam konsumsi obat)

Testimoni Chat Whatsapp


Berikut adalah testimoni-testimoni yang dikirim pelanggan melalui pesan whatsapp. Kami sangat bahagia membaca berita baiknya!
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(Disclaimer: hasil tiap pengguna bisa saja berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan penyakit dan konsistensi dalam konsumsi obat)

Testimoni Media Sosial


Berikut adalah testimoni-testimoni yang disampaikan pelanggan melalui media sosial facebook. Kami sangat bahagia membaca berita baiknya!
-
-
-
-
-
-
-
-
(Disclaimer: hasil tiap pengguna bisa saja berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan penyakit dan konsistensi dalam konsumsi obat)

Testimoni Cerita

Berikut adalah testimoni-testimoni yang disampaikan pelanggan melalui metode wawancara. Kami sangat bahagia mendengar dan menyampaikannya ke anda.
Pertengahan Agustus 2003, terasa kurang enak di perut. Khawatir kista di rahim saya meradang lagi, lalu saya periksakan ke Dokter Ahli Kandungan yang sempat menangani saya dulu. Dokter itu malah mengucapkan selamat, bahwa saya hamil. Dan dokter itu juga heran, kenapa kista di rahim saya bisa hilang total tanpa operasi.
Sri Pujiati
-
“Tiga tahun setelah menikah saya tak juga dikaruniai anak. Saat periksa ke Dokter Ahli Kandungan, ternyata ada kista ukuran 8 cm di rahim. Rupanya inilah yang menyebabkan rasa sakit di perut saya sejak awal menikah, terutama saat datang menstrusi. Dokter menganjurkan segera operasi. Namun saya tolak operasi dan mencoba minum obat herbal Ling Shen Yao, tepatnya awal Maret 2003,” kata Pujiati (40), warga Surabaya Utara ini.

“Dua minggu setelah minum Ling Shen Yao, saya langsung menstruasi. Namun tidak sakit sama sekali. Menstruasi saat itu darah yang keluar lebih banyak dan lebih kental dari biasanya. Terakhir hari keempat keluar gumpalan menyerupai serpihan daging, sedikit ada berwarna putih keluar. Sejak itulah perut saya rasanya enteng sekali. Belakangan saya sadari, ternyata gumpalan yang keluar saat menstruasi tempo hari itu adalah kista yang selama ini bersarang di rahim saya, makanya sejak itu perut saya enak dan tidak pernah sakit lagi saat datang bulan hingga sekarang,” kata Pujiati.

“Pertengahan Agustus 2003, terasa kurang enak di perut. Khawatir kista di rahim saya meradang lagi, lalu saya periksakan ke Dokter Ahli Kandungan yang sempat menangani saya dulu. Dokter itu malah mengucapkan selamat, bahwa saya hamil. Dan dokter itu juga heran, kenapa kista di rahim saya bisa hilang total tanpa operasi,” tutur Pujiati yang menikah awal tahun 2001 tersebut.

Tanggal 21 April 2004 lahirlah anak pertama mereka. Dua setengah tahun kemudian lahir lagi anak kedua. “Alhamdulillah, saya bisa terbebas dari Kista Rahim, sehingga saya bisa hamil dan punya dua orang anak,” kata Pujiati bahagia.
Sebulan kemudian saya mengalami menstruasi, darah yang keluar juga banyak, kali ini warnanya lebih pekat, disertai gumpalan daging dan serpihan-serpihan kecil.
Titi Zaeni
-
Tahun 1999, Titie, dinyatakan dokter, mengidap Mioma di rahim. “Karena takut operasi, penyakit itu saya biarkan saja, sebab belum menimbulkan rasa sakit. Akhir 2004, tiba-tiba saya mengalami pendarahan hebat, hampir sebulan darahnya keluar terus dan menimbulkan rasa sakit di sekujur perut. Setelah diperiksa dokter lewat USG, ternyata Mioma-nya sudah membesar. Dokter mengharuskan operasi, pengangkatan rahim. Namun saya tolak. Untunglah adik saya mengirimkan obat herbal Ling Shen Yao. Saya coba konsumsi, hasilnya, penyakit saya tuntas dalam waktu 3 bulan, tanpa operasi,” kata Titie.

“Selanjutnya saya hanya mengkonsumsi obat herbal Ling Shen Yao. Minggu pertama September 2004, pendarahannya mulai berkurang, rasa sakitnya pun mulai reda. Minggu berikutnya pendarahan berhenti. Sebulan kemudian saya mengalami menstruasi, darah yang keluar juga banyak, kali ini warnanya lebih pekat, disertai gumpalan daging dan serpihan-serpihan kecil. Belakangan saya sadari, gumpalan dan serpihan yang keluar itu ternyata adalah Mioma yang selama ini bersarang di rahim saya. Sebab, seminggu setelah itu saya periksa ke Dokter Ahli Kandungan, ternyata rahim saya sudah bersih. Menstruasi bulan berikutnya, saya lalui dengan normal. Penasaran dengan diagnosa dokter sebelumnya, Januari 2005 dan Juni 2007 saya periksakan ke Dokter Ahli Kandungan yang lain, juga menyatakan rahim saya bersih. Sejak itulah saya benar-benar lega,” kata ibu satu orang anak tersebut.
Saat Menstruasi bulan kelima setelah minum Ling Shen Yao, keluar gumpalan daging menyerupai hati ayam disertai serpihan-serpihan kecil lainnya. Setelah itulah terasa nyaman di rahim, tidak ada rasa sakit dan denyutan-denyutan kecil lainnya. Barangkali yang keluar itu adalah kista yang selama ini bersarang di rahim Saya.
Evi (Ibu Rumah Tangga)
-
“Dua kali keguguran akibat kista yang bersarang di dalam Rahim, Saya sempat divonis tidak akan bisa punya anak, bahkan Saya diharuskan operasi pengangkatan Rahim,” kata Evie.

“Pasca keguguran pertama Oktober 2007, lewat USG saat kontrol, sebenarnya dokter sudah melihat ada benjolan kecil ukuran 2 cm di rahim Saya. Namun dokter tidak bisa memastikan itu kista, malah disangka sel telur, makanya dibiarkan saja. Setelah itu lama tidak kunjung hamil, dokter mengharuskan Saya minum obat penyubur. Tak hamil juga, lalu dokter melanjutkan dengan suntik inseminasi sebanyak 12 kali. Awal 2009 Saya hamil lagi. Namun, sebagaimana kehamilan pertama, usia kandungan 3 bulan Saya kembali mengalami keguguran untuk kedua kalinya. Saat itulah dokter melakukan pemeriksaan lebih teliti, diantaranya dengan USG, terlihat 4 butir kista di Rahim Saya, berjejer ukuran 7 Cm. Saat itulah dokter memastikan bahwa Saya tidak akan bisa punya anak selama kista itu masih bersarang di rahim,” kata Evi.

“Solusi dari dokter, Saya harus segera menjalani operasi pembuangan kista di rahim tersebut, karena dikhawatirkan ganas, sebab jumlahnya sudah termasuk banyak, yakni empat. Saya coba periksa ke dokter lain, malah dokter ini menyarankan Saya melakukan operasi pengangkatan rahim, agar penyakit tersebut tidak menjalar ke bagian lain. Artinya harapan Saya punya anak bakal pupus. Untunglah, saat kebingungan itu, sekitar bulan juni 2009, kakak Saya, menyarankan untuk minum obat herbal Ling Shen Yao, dimana istrinya juga minum obat tersebut dan berhasil sembuh dari penyakit yang sama. Lalu Saya coba minum Ling Shen yao,” lanjut Evie.

“Saat Menstruasi bulan kelima setelah minum Ling Shen Yao, keluar gumpalan daging menyerupai hati ayam disertai serpihan-serpihan kecil lainnya. Setelah itulah terasa nyaman di rahim, tidak ada rasa sakit dan denyutan-denyutan kecil lainnya. Barangkali yang keluar itu adalah kista yang selama ini bersarang di rahim Saya. Lalu aku periksakan ke dokter, lewat USG tampak Rahim Saya sudah bersih, tak ada benjolan lagi. Saya lega, senang sekali. Lebih bahagia lagi, akhir Desember 2009 Saya hamil untuk ketiga kalinya dan melahirkan anak pertama 14 Agustus 2010. Kini Saya tengah hamil anak kedua, usia kandungan 8 bulan. Semua berjalan normal, sebagaimana kehamilan pertama, tanpa hambatan apapun,” kata Evie.
Tumor ganas di payudara hilang tanpa operasi, saya bisa menjalani kehidupan dengan normal seperti sediakala.
Yesi Rahayu (Pengusaha, Sumatera Barat)
-
Januari 2008 saya di diagnosa mengidap tumor ganas, berawal dengan adanya benjolan di payudara kiri saya, dan dokter mengharuskan saya menjalani operasi, namun saya tolak. Saya datangi lagi rumah sakit semula untuk dibiopsi. Saya coba beberapa pengobatan alternatif di Sumatera Barat, namun belum juga membuahkan hasil. Juli 2008 kondisi saya makin parah, selain makin membesar, juga meradang dan berwarna hitam.


Agustus 2008, sakitnya sudah menjalar ke seluruh tubuh. Saya tidak bisa tidur, bahkan selera makan pun hilang. Akibatnya, berat badan turun 13 kg. Puncaknya November 2008, saya benar-benar terkapar tak berdaya. Seluruh badan sebelah kiri hampir mati rasa semua. Namun, saat itulah suamiku dapat informasi dari kerabatnya di Pekanbaru, yang menderita kanker ganas dan berhasil sembuh setelah mengonsumsi obat herbal Ling Shen Yao.


Sepuluh hari setelah minum obat herbal Ling Shen Yao, dada kiri seperti di tusuk-tusuk dan berdenyut lebih sakit dari biasanya. Namun, malam itu saya malah bisa tidur lebih pulas. Saat bangun pagi, rasa sakitnya berkurang. Begitu pula lengan dan kaki bisa digerakan. Bersamaan itu, rasa sakit di kepala juga berkurang. Dada yang sering berdebar dan sesak nafas, kala itu semua terasa lega dan ringan. Melihat perubahan tersebut, maka makin saya intensifkan minum Ling Shen Yao karena saya sudah mulai beraktifitas kembali menjalankan usaha.


Sejak itulah, setelah 6 bulan mengonsumsi Ling Shen Yao, tumor ganas di payudara saya hilang tanpa operasi. Hingga saat ini tak ada keluhan sama sekali. Saya bisa menjalani kehidupan dengan normal seperti sediakala.
Kontrol terakhir persiapan menjelang operasi, saat di USG, dokter kaget, ternyata kistanya sudah hilang dan rahim saya pun dinyatakan bersih. Pemeriksaan pun dilakukan berulang-ulang. Hasilnya tetap sama, rahim saya bersih, terbebas dari kista.
Ina Rachman, S.H. (Advokat Keb. Baru - Jakarta)
-
Menstruasi tidak teratur dan selalu sakit tiap kali datang bulan saya alami sejak remaja. Setelah menikah dan punya anak pertama, rasa sakit di perut makin mengganggu. Puncaknya awal 2008, makin parah. Deteksi dokter kala itu memastikan infeksi kandung kemih dan menjalani perawatan rutin ke dokter, hampir setahun lamanya. Saat itulah saya mencoba mengkonsumsi obat herbal Ling Shen Yao. Dalam 4 bulan rasa sakit hilang, bahkan di luar dugaan, saya bisa hamil dan melahirkan anak kedua september 2009 dengan selamat, Alhamdulillah.


Sayang, setelah hamil saya hentikan mengkonsumsi Ling Shen Yao, karena saya pikir saya sudah sembuh, terbukti tidak ada rasa sakit sama sekali, kecuali gangguan bawaan hamil. Akibatnya pertengahan 2010, rasa sakit di perut kambuh kembali dan siksaannya lebih parah dari sebelumnya. Sejak itulah saya periksakan diri lebih teliti dengan dokter ahli di rumah sakit yang cukup terkenal di kawasan Jakarta Utara. Hasil pemeriksaan pada Agustus 2010 mengatakan bahwa saya mengidap Kista di Indung Telur. Saat itulah dokter mengatakan bahwa kista yang saya idap kategori ganas, terbukti dengan perkembangannya yang begitu cepat, sehingga diputuskan harus operasi. Saat itu pula saya teringat Obat Herbal Ling Shen Yao.


Dalam waktu dua minggu mengkonsumsi Ling Shen Yao, terasa banyak perubahan. Selain intensitas rasa sakitnya berkurang, stamina saya juga lebih baik dari sebelumnya, bernafas pun lebih lega. Sementara obat-obatan lain sudah saya stop sejak minum Ling Shen Yao. Tanggal 26 Desember 2010, kontrol terakhir persiapan menjelang operasi, saat di USG, dokter kaget, ternyata kistanya sudah hilang dan rahim saya pun dinyatakan bersih. Pemeriksaan pun dilakukan berulang-ulang. Hasilnya tetap sama, rahim saya bersih, terbebas dari kista.
Haid hari keempat keluar gumpalan daging menyerupai serpihan disertai semacam kulit tipis berwarna keputihan. Namun sejak itulah rahim saya rasanya enteng, tidak sakit sama sekali. Cek ke dokter hasilnya bersih dari kista.
Ny. Lingga (Ibu Rumah Tangga, Jakarta Utara)
-
Selalu sakit saat menstruasi dan datang bulan tidak teratur sejak remaja, akhir tahun 2009 saya mengalami pendarahan hebat dengan masa mens lebih dari 10 hari. Fisik sudah mulai lemah, tapi tidak begitu saya pedulikan. April 2010, saya kontrol ke rumah sakit. Saat itulah dipastikan saya mengidap kista di dalam rahim, ukuran 1,9 cm dan dianjurkan harus segera operasi. Tapi, saya malah coba obat herbal Ling Shen Yao serbuk.


Dua minggu setelah mengkonsumsi obat herbal Ling Shen Yao, bagian rahim saya agak sedikit melilit dan lebih sakit dari biasanya. Namun, saya yakin itu reaksi obat. Maka saya teruskan minum obat ini. Minggu ketiga saya mens, darah yang keluar masih banyak. Cuma kali ini lebih kental dan agak sedikit bergumpal dari biasanya. Dan tenggat waktu menstruasi mulai normal, yakni 6 hari. Saya intensifkan megkonsumsi obat tersebut.


Menstruasi bulan kedua setelah minum Ling Shen Yao. Tanpa sakit sama sekali, darah yang keluar juga lebih kental dari biasanya. Yang membuat saya kaget, hari keempat keluar gumpalan daging menyerupai serpihan disertai semacam kulit tipis berwarna keputihan. Namun sejak itulah rahim saya rasanya enteng, tidak sakit sama sekali. Pertengahan September lalu saya periksakan diri ke dokter di rumah sakit semula saat pulang liburan ke Bandung. Lewat USG terlihat rahim saya bersih, tidak ada kista ataupun penyakit lainnya.
Para tim dokter di kedua negara (Malaysia dan Singapura) itupun kaget atas kesembuhan saya. Saya bersyukur pada Tuhan telah menyelamatkan saya lewat obat herbal Ling Shen Yao.
Ny. Lindawati (Pengusaha, Padang – Sumatera Barat)
-
Awal tahun 1991, saya dinyatakan oleh dokter ahli bedah, mengidap tumor di dekat anus. Kemudian saya berobat ke Rumah Sakit Elizabeth Singapura, dokter ahli di sana menyatakan bahwa di usus besar saya terdapat benjolan seukuran telor ayam. Kemudian saya mengikuti saran dokter untuk operasi.


Beberapa waktu kemudian, baru diketahui, bahwa saya juga mengidap kanker ganas stadium 3C, dokter menganjurkan agar saya menjalani kemoterapi sebanyak 30 kali.


Awal 1993, dokter ahli di Singapura, menyatakan kalau di paru-paru sebelah kanan saya telah tumbuh benjolan baru, diikuti enam bulan kemudian benjolan di sebelah kiri, yang mengharuskan saya untuk operasi dan menjalani kemo kembali. Saat itulah saya menolak. Saya benar-benar tidak sanggup lagi menjalani pengobatan demikian.


Saya pun kembali ke Padang. Saat itulah saya membaca testimoni pengguna Ling Shen Yao yang terbebas dari kanker. Saya pun mencoba mengkonsumsi obat herbal tersebut, hanya selang dua hari, tubuh saya langsung enak. Tidur mulai nyenyak, selera makan pun membaik. Saya merasakan badan saya benar-benar jauh beda dari sebelumnya.


Enam bulan kemudian, saya kembali melakukan check up di Malaysia dan Singapura, hasilnya, seluruh benjolan yang ada di tubuh saya, telah hilang dan dinyatakan bersih, saya telah terbebas dari kanker. Para tim dokter di kedua negara itupun kaget atas kesembuhan saya. Saya bersyukur pada Tuhan telah menyelamatkan saya lewat obat herbal Ling Shen Yao.
Gula darah saya yang awalnya 485 turun bertahap dan bertahan di 130. Kondisi saya pun hingga saat ini normal dan saya pun bisa beraktifitas normal seperti sediakala.
Ny. Julianti (Ibu Rumah Tangga, Taman Kopo Indah - Bandung)
-
Awal tahun 2008, saya merasakan selingkar pinggang hingga ke paha dan betis saya terserang gatal-gatal, tapi tidak begitu saya pedulikan. Sampai akhirnya, Maret 2008 saya berangkat liburan bersama anak-anak ke Eropa, gatal-gatal tak sembuh juga. Malah momen liburan itu tak bisa saya nikmati sama sekali. Karena begitu sampai di kamar hotel dan di perjalanan saya juga langsung tertidur. Tidak hanya itu, makin hari fisik saya makin lemah. Kerongkongan haus sekali dan perut juga kelaparan terus, dengan jarak waktu setengah jam sekali. Sama sekali waktu itu tidak terpikir, kalau saya sebenarnya sudah mengidap sakit gula atau diabetes melitus.


Setibanya kembali di Bandung, saya cek gula darah. Ternyata gula darah saya mencapai angka 485. Langsung saya mengonsumsi obat herbal Ling Shen Yao. Selama 3 bulan pertama, saya cek laboratorium, kadar gula darah saya turun jadi 300. Badan terasa mulai enteng, tidak mudah ngantuk, buang air kecil dari setengah jam sekali menjadi satu jam sekali. Tiga bulan berikutnya dosisnya di turunkan jadi 8 x 3. Maret 2009, saya cek lagi, turun jadi 250. Badan lebih segar, selera makan tidak rakus lagi dan buang air kecil pun sudah normal. Juni 2009 kadar gula saya turun jadi 200, September 2009 turun lagi jadi 180. Demikian seterusnya per tiga bulan, saya selalu check up, gula darah saya bertahan 130. Kondisi saya pun hingga saat ini normal dan saya pun bisa beraktifitas normal seperti sediakala.
Mei 2012, Rahim saya dinyatakan bersih, tidak ada mioma ataupun penyakit lain yang bersarang di Rahim saya. Fisik saya benar-benar sudah normal dan mampu beraktivitas rutin sebagaiamana sediakala.
Mita (Ibu Rumah Tangga, Bekasi)
-
“Awal tahun 2008, Saya divonis dokter mengidap Mioma yang bersarang di dalam rahim. Ukurannya 14 cm x 13 cm x 11 cm dan harus segera dioperasi. Karena stress, setelah naik meja operasi ternyata tensi darah saya tinggi, hampir 200, sehingga operasi ditunda. Saat penundaan itulah saya coba minum obat herbal Ling Shen Yao. Ternyata rasa sakitnya reda dalam beberapa hari. Maka kuteruskan minum obat herbal ini. Hasilnya, walau tidak spontan, secara bertahap mioma di Rahim saya mengecil dan hilang sama sekali dalam waktu sekitar setahun,” kata warga Bekasi itu.

“Sebelum mengonsumsi Ling Shen Yao, setahun lebih saya tersiksa. Terutama saat menstruasi, dimana darah yang keluar sangat banyak disertai rasa sakit yang luar biasa. Tidak hanya itu, fisik saya juga lemah karena banyaknya darah yang keluar. Namun setelah saya coba Ling Shen Yao, dua hari kemudian rasa sakit di rahim mereda. Maka saya teruskan minum obat ini dan saya lupakan operasi,” kata Mita.

“Untuk mengetahui perkembangan penyakit yang saya idap, tiga bulan sekali dilakukan cek up ke rumah sakit. Pertama, Mei 2010, hasil USG menunjukkan mioma yang saya idap mengecil jadi 8,9 cm x 9,3 x 9,7 cm. September 2010 saya periksakan lagi, hasilnya jadi 7,5 cm x 8,2 cm x 7,8 cm. Tiga bulan kemudian kuperiksakan lagi, mengecil jadi 4,5 cm x 5 cm x 4,6 cm. Maret 2011, hasil USG nya juga menunjukkan pengecilan yang signifikan, yakni jadi 2 cm x 2,1 cm x 1 cm. Dengan angka tersebut, sebenarnya rasa sakit sama sekali telah hilang dan fisik saya pun sebenarnya sudah normal. Tapi saya tetap mengonsumsi Ling Shen Yao dengan harapan benar-benar tuntas. Terakhir saya periksakan ke Dokter Ahli Kandungan Mei 2012, Rahim saya dinyatakan bersih, tidak ada mioma ataupun penyakit lain yang bersarang di Rahim saya. Fisik saya benar-benar sudah normal dan mampu beraktivitas rutin sebagaiamana sediakala,” kata Mita bahagia.
Hasil PET CT Scan menyatakan, saya telah terbebas dari kanker kelenjar getah bening. Dokter menyatakan saya telah sembuh total.
Ferry (Pengusaha, Tasikmalaya - Jawa Barat)
-
Sejak kecil, saya sudah mengidap penyakit sinusitis. Setelah dewasa tumbuh gumpalan NK-T Cell Limphoma, sejenis kanker kelenjar getah bening stadium 1 E di rongga hidung. Saya menjalani 4 paket kemo terapi dan 25 kali radiasi di rumah sakit Singapura.


Saat pertama kali menjalani kemoterapi dan radiasi, kondisi saya sangat parah, tidak bisa berjalan, rambut rontok, kulit menghitam, kerongkongan seperti terbakar, disertai muntah-muntah dan pandangan mata berkunang-kunang. Kala itulah saya konsul dengan dokter ahli radiologi di rumah sakit di Bandung. Dokter itu menganjurkan saya minum obat herbal Ling Shen Yao, sebagaimana pasien dia sebelum-sebelumnya yang banyak tertolong saat menjalani kemoterapi dan radiasi. Langsung saya minum Ling Shen Yao Maret 2010. Benar saja, dalam seminggu kondisi saya pulih. Ternyata betul, saat kembali menjalani kemo dan radiasi dengan jeda beberap hari, kondisi fisik saya kuat sebagaimana sebelumnya. Sehingga di sela-sela waktu pengobatan tersebut saya bisa mengisi hari-hari dengan membaca, menulis bahkan bermain dengan anak.

Sungguh, tidak pernah saya bayangkan dapat pulih seperti saat ini. Dua dokter ahli yang menangani saya di Singapura, sempat memastikan bahwa kedua mata saya akan buta, akibat efek radiasi atau penyinaran dan kemoterapi.


Makin hari makin baik, badan juga makin kuat, hingga enam bulan setelah itu, tepatnya 20 September 2010, saya kembali kontrol ke Singapura. Hasil PET CT Scan menyatakan saya telah terbebas dari kanker kelenjar getah bening. Dokter itu menyatakan saya telah sembuh total.
Awal Januari 2003 lalu, saya kontrol ke Malaysia. Dokter yang memeriksa saya memastikan, bahwa tidak ada kanker lagi di kedua payudara saya, bahkan seluruh tubuh saya pun dia pastikan bebas dari kanker.
Netty
Saat merayakan tahun baru 2001, tiba-tiba Netty merasakan denyutan di payudara kirinya. Semula ia pikir itu denyutan biasa. Makin hari, denyutan itu semakin menimbulkan rasa sakit. Ketika dia periksa ke dokter, dinyatakan hanya kelenjar biasa. Namun sebulan kemudian, denyutan itu kian meradang.

Diberi obat, namun rasa sakitnya tak hilang juga. Bahkan, selain rasa sakit tersebut mulai menjalar ke punggung dan lengan kiri, kaki kirinya pun mulai bengkak, lebam seperti orang mengidap sakit beri-beri. “Besar sekali, betis saya ukurannya hampir sama dengan ukuran paha,” kata Netty.

Kian hari kian menyiksa. Tidak berselera makan, suhu badannya tinggi dan jantungnya pun berdebar-debar. Menyadari kondisinya yang kian memburuk itu, bersama suaminya, pertengahan tahun 2001, Netty berobat ke Pekanbaru. Diagnosanya saat itu kanker payudara. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, dokter mengharuskan segera operasi pengangkatan benjolan di payudara tersebut. “Untuk operasi, terus terang saya takut, karena banyak kejadian, setelah operasi, kankernya malah lebih ganas,” kata Netty.

Netty memutuskan tidak jadi dioperasi. Sejak itulah ia melakukan berbagai pengobatan hingga ke Singapura namun belum juga membuahkan hasil. Siang malam Netty meradang menahan sakit. Selain bobot tubuhnya turun karena tidak berselera makan, rambutnya pun mulai rontok, karena sakit kepala yang berkepanjangan. Berbagai pengobatan alternatif juga telah dia upayakan, juga tidak membuahkan hasil. Malahan, rasa sakit yang sebelumnya cuma menyerang bagian kiri, telah menjalar ke bagian kanan.

“Di payudara kanan saya pun telah tumbuh pula benjolan baru. Rasa sakitnya pun menjalar ke punggung belakang, lengan hingga ke kaki. Kedua kaki saya pun akhirnya bengkak pula. Saat itulah, saya benar-benar membayangkan tidak akan berumur panjang,” kata Netty.

Pada masa-masa puncak menahan sakit itulah anak keduanya, membaca artikel tentang Ling Shen Yao di sebuah tabloid wanita. ”Langsung saya coba. Alhamdulillah, hanya dalam waktu tiga hari, langsung ada perubahan terhadap fisik saya. Rasa sakitnya mulai berkurang. Pikiran mulai tenang, makan mulai mau dan saya pun tidak gelisah lagi. Khasiat nyata makin terasa, setelah dua minggu. Selain bengkak di kedua kaki sudah menyusut, sakit kepala pun hilang. Suhu badan tidak tinggi lagi, bahkan jantung saya pun tidak berdebar-debar lagi. Sejak itulah, kian waktu saya rasakan tubuh saya kian sehat. Percaya diri saya pun pulih kembali,” kata Netty.

Walau baru enam bulan ia mengkonsumsi Ling Shen Yao, dia merasakan badannya sudah benar-benar sehat, terbukti benjolan di kedua payudaranya sudah mengecil. Netty tetap terus mengkonsumsi serbuk tersebut. ”Makin lama, benjolannya makin kecil dan akhirnya hilang sama sekali. Terakhir awal Januari 2003 lalu, saya kontrol ke Malaysia. Dokter yang memeriksa saya memastikan, bahwa tidak ada kanker lagi di kedua payudara saya, bahkan seluruh tubuh saya pun dia pastikan bebas dari kanker. Saya bersyukur Alhamdulillah, atas kesembuhan itu,” kata Netty.
Dalam waktu tiga bulan saya rasakan, sepertinya saya hidup kembali dari kematian. Tubuh saya telah prima sebagaimana semula dan saya pun bisa beraktivitas kembali sebagaimana sebelumnya.
Rosna
Diawali dengan menstruasi yang tidak teratur, akhir 2002 Rosna mengalami pendarahan yang hebat yang sulit berhenti. “Normalnya menstruasi itu kan sebulan sekali. Namun kala itu hampir sebulan penuh pendarahan saya tidak berhenti dan banyak. Februari 2003 saya ke dokter dengan kondisi yang mulai lemah. Setelah di USG, ternyata di rahim saya ada tumor seukuran 3,5 cm. Diberi obat oleh dokter, tak ada perubahan juga. Makin hari kondisi saya makin lemah, sakitnya makin menyiksa, muka pucat, pandangan berkunang-kunang dan kalau berjalan sempoyongan. Sejak saat itulah saya rutin berobat kedokter ahli kandungan. Lebih mengejutkan lagi, dalam waktu dua bulan perkembangan tumornya begitu cepat, mencapai ukuran 5,7 cm. Sejak itulah saya makin shock. Suami dan anak-anak juga para kerabat mulai mengkhawatirkan saya tidak akan berumur panjang akibat penyakit tersebut. Saya pun sempat membayangkan itu,” kata Rosna.

“Dokter sebenarnya mengharuskan saya menjalani operasi. Namun saya tidak mau, takut terjadi hal-hal yang lebih buruk pada diri saya, karena terus terang saya takut menghadapi operasi. Untunglah para kerabat begitu bersimpati kepada saya, berupaya mencarikan obat untuk kesembuhan saya. Dalam kondisi yang sudah parah, dimana saya sudah terkapar tak berdaya di tempat tidur, terkadang menggigil kedinginan, terkadang malah kepanasan dan berbagai siksaan lainnya. Pokoknya saya sudah pasrah. Namun dalam kepasrahan itulah, April 2003 seorang kerabat membawakan saya Obat Herbal Ling Shen Yao. Baru seminggu minum obat tersebut, terjadi perubahan drastis dalam diri saya. Badan rasanya lebih enak, pikiran mulai tenang, mulai bisa tidur nyenyak dan selera makan pun membaik. Sejak itu lah saya konsumsi terus Ling Shen Yao dan menghentikan obat-obatan lain,” lanjut Rosna.

Dari pembuangan lewat air seni, keluar kotoran seperti lender dan serpihan daging. Saya rasa, itulah tumor yang selama ini bersarang di rahim saya. Makin lama makin membaik. Seiring itu, benjolan di payudara seukuran bola bekel yang dideteksi dokter adalah kanker, tanpa disadari juga menyusut. Makin lama makin hilang, dan lenyap sama sekali,” kata Rosna.

Dalam waktu tiga bulan saya rasakan, sepertinya saya hidup kembali dari kematian. Tubuh saya telah prima sebagaimana semula dan saya pun bisa beraktivitas kembali sebagaimana sebelumnya. Untuk membuktikan kesembuhan tersebut, saya periksakan diri ke rumah sakit dan dokter semula. Ternyata tumor di rahim saya sudah sembuh tanpa operasi. Begitupun benjolan di payudara saya juga lenyap seiring itu. Penasaran dengan pemeriksaan tersebut, saya menghadiri wisuda sarjana anak saya di Jakarta, saya periksakan diri ke rumah sakit yang lebih besar dengan peralatan yang lebih canggih. Hasilnya juga menyatakan, bahwa saya tidak mengidap tumor. Baik rahim maupun payudara saya bebas dari tumor,” kata Rosna.
Memasuki minggu ke empat, pasir-pasir yang keluar makin berkurang, hingga akhirnya berhenti sama sekali dan air seni yang keluar pun tidak keruh lagi.
Bernard
“April 2006, saat peringatan Hari Raya Paskah, ketika itu saya yang sedang bertugas sebagai ketua Lingkungan di sebuah gereja di daerah Jakarta Barat, saya mendapat serangan batu ginjal yang begitu mendadak. Tiba-tiba perut bagian bawah sakit sekali, menjalar ke pinggang, punggung, perut, dada, disertai nafas sesak, saya pun jatuh dan tak bisa bangun lagi. Saya dilarikan ke rumah sakit terdekat. Hasil laboratorium dan pemeriksaan lainnya menunjukkan, saya mengidap batu ginjal yang tumbuh di ureter, saluran kencing antara ginjal dan penis,” katanya.

“Merasa sakitnya agak berkurang, saya lupakan anjuran operasi. Akibatnya, Januari 2007, penyakit saya kambuh lagi, kali ini lebih parah dari sebelumnya. Saya benar-benar terkapar. Saat bersiap ke rumah sakit, seorang kenalan menganjurkan, agar saya mencoba minum Obat Herbal Ling Shen Yao. Hasilnya memang menakjubkan. Pagi saya minum, siang itu juga rasa sakitnya berkurang.

Seminggu kemudian, saat buang air kecil, terasa ada pasir yang keluar, seiring itu, rasa sakit makin berkurang. Memasuki minggu ke empat, pasir-pasir yang keluar makin berkurang, hingga akhirnya berhenti sama sekali dan air seni yang keluar pun tidak keruh lagi,” kata Bernard.

Lalu saya periksakan ke dokter, ternyata batu yang sebelumnya tumbuh di ureter, sudah lenyap. Sejak itulah dokter menyatakan, saya telah terbebas dari kencing batu. Sejak itu pula rutin 3 bulan sekali saya periksakan, hasilnya bagus, tidak ada batu lagi di saluran kencing dan kerja fungsi ginjal saya pun bagus dan normal,” kata Bernard.
Dokter menyatakan, 93 persen saya telah terbebas dari kanker ganas prostat.
Anton
“Tanggal 5 November 2007 saya terserang demam tinggi. Bersamaan itu, kencing saya tersendat, makin hari makin parah, tak menetes sama sekali. Tanggal 12 November diperiksa di sebuah rumah sakit terkemuka di kota Pekanbaru, ternyata saya mengidap kanker prostat ganas dengan angka PSA 68,22. (Waktu itu, perihal kanker ganas yang saya idap tersebut, masih dirahasiakan anak dan istri kepada saya). Dokter mengharuskan operasi. Namun istri mencoba solusi lain. Tanggal 13 November, saya minum obat herbal Ling Shen Yao. Setelah diminum satu hari, badan langsung enak, tidur nyenyak dan selera makan pun pulih. Bersamaan itu, kencing saya pun bisa keluar sedikit-sedikit. Karena penasaran akan penyakit yang saya idap, tanggal 15 November saya diboyong istri dan anak-anak berobat ke Singapura. Di Bandara Simpang Tiga Pekanbaru, saya mengintip diagnosa dokter yang selama ini dirahasiakan istri. Saya langsung menangis mendapati kenyataan, penyakit yang saya idap adalah kanker prostat ganas. Saya syok, stress dan airmata langsung menetes tak terbendung, menangis, sehingga mengundang perhatian orang-orang yang ada di ruang tunggu Bandara,” kata Anton.

“Sepanjang perjalanan saya menangis, sedih sekali membayangkan kematian yang sudah di hadapan mata. Mungkin karena stress dan depressi berat serta lelah di perjalanan, pemeriksaan dokter di rumah sakit Singapura memastikan angka PSA saya naik menjadi 120. Prostat saya membengkak dan keras. Saya makin panik, dokter mengharuskan segera operasi. Untungnya, saat itu kepala tim dokternya berhalangan. Ia mendadak ke luar negeri selama dua hari. Dalam kesempatan itulah, istri dan anak-anak memboyong saya ke rumah sakit, Malaysia esok harinya, tanggal 16 November. Sementara itu obat herbal Ling Shen Yao terus saya konsumsi dan saya pun berusaha menenangkan batin dan mencoba berpasrah diri kepada Tuhan. Saat diperiksa oleh dokter ahli urology, dokter itu bertanya, selama ini mengonsumsi obat apa? Istri saya mengatakan, kalau saya hanya mengkonsumsi obat herbal Ling Shen Yao dari Indonesia. Dokter tersebut malah tidak menganjurkan operasi dan hanya memberikan anti biotik untuk tiga hari. Saya pun makin intensifkan minum Ling Shen Yao. Esok harinya kencing saya mulai agak lancar dan kami pun dibolehkan pulang ke Pekanbaru,” kata Anton.

“Selanjutnya, saya hanya mengandalkan obat herbal herbal Ling Shen Yao, tanpa tambahan obat lain. Makin hari, kondisi saya makin baik, kencing makin lancar dan dalam sebulan, kencing saya benar-benar lancar. Tanggal 15 Desember 2007, saya kontrol lagi ke Malaka, angka PSA saya turun menjadi 19,22. Saya senang sekali, pintu kehidupan kembali terbuka untuk saya. Ling Shen Yao terus saya konsumsi. Tanggal 4 Maret 2008 saya periksa lagi ke Malaka, angka PSA saya menjadi 5,3. Terakhir tanggal 14 April 2008, hasil pemeriksaan di rumah sakit yang sama menunjukkan angka PSA saya menjadi 4,7. Dokter menyatakan, 93 persen saya telah terbebas dari kanker ganas prostat,” kata Anton.
Dokter itu terkejut. Ternyata hati saya sudah bersih, tidak ada benjolan lagi dan hati saya pun sudah bekerja normal sebagaimana layaknya orang sehat. Hal itu di buktikan dengan USG, CT Scan dan laboratorium. Alhamdulillah, saya berucap syukur atas kesembuhan yang saya peroleh.
Askar
Tahun 1988, Askar (54) terkena Hepatitis A, dirawat di rumah sakit di Palembang. Setelah sembuh, beberapa bulan kemudian kambuh lagi, malah meningkat menjadi hepatitis B. Sejak itulah ia menjadi langganan rumah sakit. Tahun 2002 berobat ke sebuah rumah sakit terkenal di Jakarta. Oleh dokter ahli dipastikan. Askar terkena kanker hati yang sudah parah, yakni stadium 3. “Hati saya mengeras, ada benjolan berdiameter 3 cm. Saat itu, kondisi saya sudah lemah. Mual-mual, tidak berselera makan, perut membuncit, sakit di rusuk sebelah kanan ditambah lagi gula darah juga tinggi. Pokoknya komplit penyakit saya. Saya sudah membayangkan tidak akan berumur panjang,” kata Askar.

Diakui Askar, dia memang pekerja keras sejak muda dan waktu untuk istirahat pun sangat sedikit. Pagi sekali sudah berada di toko dan pulang ke rumah tengah malam. Begitulah terus-menerus, hingga tanpa disadari tubuhnya digerogoti penyakit. “Ketika mengidap hepatitis A tahun 1988, dokter sudah mengingatkan, agar saya tidak terlalu memforsir diri dan harus banyak istirahat. Peringatan itu tidak saya hiraukan. Saya tetap dengan rutinitas sebagaimana biasa. Akibatnya, hanya beberapa bulan keluar rumah sakit, penyakit saya kambuh lagi, bahkan lebih parah, yakni meningkat menjadi hepatitis B. Lagi-lagi dokter menganjurkan, agar banyak istirahat. Namun sejak itulah saya menjadi langganan rumah sakit, tidak saja di Palembang, tetapi juga ke Jakarta. Makin lama bukannya makin sembuh, tetapi malah makin parah. Tahun 2002, saya berobat ke sebuah rumah sakit terkenal di Jakarta. Di sanalah dipastikan, bahwa saya mengidap kanker hati. Menurut dokter kepada anak saya, kanker hati yang saya idap sudah stadium 3. Artinya sangat sulit untuk disembuhkan,” kata Askar.

Sejak itulah, makin hari kondisinya makin lemah, hingga akhirnya dibawa pulang lagi ke Palembang. “Jangankan untuk berjalan, duduk saja saya tidak bertenaga. Berbulan-bulan lamanya saya terkapar di tempat tidur. Bila tubuh dimiringkan ke kanan, terasa sakit di rusuk sebelah kanan. Selain itu, juga mual-mual terus dan tidak berselera makan. Perut buncit, sementara badan saya kurus dan pucat. Apalagi, setelah diperiksa, gula darah saya juga tinggi. Saat itulah, saya membayangkan tidak akan berumur panjang. Di pembaringan, saya panjatkan doa-doa dan zikir kepada Allah, untuk mencarikan jalan kesembuhan untuk saya, kata Askar.

Dalam kondisi parah itu, sekitar Januari 2003, tetangganya menganjurkan agar mencoba obat herbal Ling Shen yao. ”Langsung saya coba Ling Shen Yao. Air godogannya saya minum, sebagaimana petunjuknya. Hasilnya, sangat mengejutkan. Alhamdulillah, sebulan sejak minum ramuan China ini, langsung ada perubahan. Selain mulai bertenaga, rasa sakit di atas perut bagian kanan mulai hilang. Padahal waktu itu saya cuma minum serbuk Ling Shen Yao. Obat-obatan lain sudah lama saya tinggalkan. Sayapun makin intensif minum Ling Shen Yao. Memasuki bulan ketiga, saya bisa beraktivitas kembali menjalankan usaha. Bulan keempat, saat saya merasa benar-benar sehat, saya datang lagi ke Jakarta, untuk kontrol ke rumah sakit semula. Dalam pemeriksaan itu terlihat, penyakit saya tinggal 20 persen. Benjolannya Cuma nampak berupa titik kecil. Saya pun pulang ke Palembang. Terakhir 25 Juni 2003, saya ke rumah sakit itu lagi untuk cek up. Dokter itu terkejut. Ternyata hati saya sudah bersih, tidak ada benjolan lagi dan hati saya pun sudah bekerja normal sebagaimana layaknya orang sehat. Hal itu di buktikan dengan USG, CT Scan dan laboratorium. Alhamdulillah, saya berucap syukur atas kesembuhan yang saya peroleh”, kata Askar, yang telah beraktivitas sebagaimana sediakala
Tiga bulan kemudian, saya rasakan, saya benar-benar sudah sembuh total dari penyakit “Ambeien Dalam” yang saya idap hampir dua tahun lamanya. Kini, selain tidak ada keluhan lagi di perut, buang air besar lancar dan teratur, badan saya pun rasanya sehat, segar bugar sepanjang hari.
Santi
Sejak awal, Santi, tidak pernah membayangkan, kalau suatu saat dia akan mengalami susah buang air besar sebagaimana yang dia idap hampir dua tahun lamanya. Gejala awal, diakui tanpa sebab yang jelas. “Yang pasti, awal sakit di bagian bawah perut kiri dan kanan. Semula, saya pikir itu cuma sakit biasa, karena memang sering saya alami demikian. Setelah diolesi obat gosok langsung sembuh. Namun, waktu itu sakitnya terus menerus. Makin hari, saya sadari, ternyata saya tidak buang air besar hampir seminggu lamanya. Saya paksakan, tidak keluar juga. Hari ke delapan bisa buang air besar, tapi sangat sedikit,” kata Santi.

Makin lama, makin menyiksa. Santi yang sejak kecil selalu buang air besar teratur sebagaimana umumnya orang, yakni pagi hari, kala itu rata-rata baru bisa buang air besar seminggu sekali. Itu pun dengan jumlah yang sangat sedikit. Bahkan sering hingga 2 minggu dia tidak pernah buang air besar sama sekali. Menyadari itu, Santi memeriksakan diri ke dokter ahli penyakit dalam di Manado. Dokter itu menyatakan, bahwa Santi mengidap Ambeien Dalam yang benjolannya cukup besar, sehingga menutup saluran pembuangan ‘air besar’. Santi dianjurkan banyak makan buah-buahan dan meminum obat yang dia berikan.

“Selama 6 bulan saya bolak balik ke dokter tersebut, tidak membuahkan hasil yang berarti. Saya tetap susah buang air besar. Hingga akhirnya beralih ke dokter ahli kanker, karena saya curiga, siapa tahu benjolan tersebut adalah kanker atau tumor. “Saat akan dilakukan pemeriksaan lebih teliti dengan memasukan alat ke bagian tersebut, juga akan dilakukan foto roentgen, terus terang saya risih dan malu. Karena dokter dan tim lainnya yang menangani saya, adalah laki-laki semua. Akhirnya tidak jadi dilakukan pemeriksaan medis lebih detail menyangkut penyakit saya,” jelas Santi.

Sejak itu, dia makin tersiksa. Bagian bawah perutnya kebas seperti mati rasa. Selain begah, perutnya pun sedikit buncit dari biasanya. Makin lama makin mengganggu fungsi tubuhnya yang lain. Diantaranya sering sesak nafas, mudah lelah, sering berkeringat dingin dan jantung pun sering berdebar-debar. Makin lama dia rasakan fisiknya makin lemah. Padahal berbagai pengobatan telah dia tempuh, termasuk secara tradisional. “Akhirnya saya benar-benar mulai bosan berobat. Karena tak kunjung sembuh juga. Saat itulah, saya mulai berfikir untuk berobat ke Singapura. Namun, saat bersiap-siap terbang ke negeri tetangga itu, saya membaca lewat sebuah majalah tentang Obat Herbal Ling Shen Yao,” kata Santi.

“Hasilnya, sangat mengejutkan. Baru dua hari minum air rebusan atau godogan Serbuk Ling Shen Yao, bagian bawah perut saya yang tadinya begah, keras dan bengkak, langsung lembek. Pagi bangun tidur perut saya melilit ingin buang air besar. Itulah pertama kali saya bisa buang air besar yang cukup banyak. Bentuknya hitam dan keras bergumpal-gumpal. Tak lama kemudian, terasa ingin buang air besar lagi.

Demikian pada hari itu, saya buang air besar berulang-ulang. Sejak itulah saya intensifkan minum serbuk Ling Shen yao, hingga tiga bulan kemudian, saya rasakan, saya benar-benar sudah sembuh total dari penyakit “Ambeien Dalam” yang saya idap hampir dua tahun lamanya. Kini, selain tidak ada keluhan lagi di perut, buang air besar lancar dan teratur, badan saya pun rasanya sehat, segar bugar sepanjang hari,” kata Santi, bahagia.
Ketika saya melakukan general check up di sebuah rumah sakit di Bandung akhir 2005, batu ginjal yang selama ini disinyalir jadi penyebab infeksi di ginjal, ternyata sudah bersih. Fungsi ginjalnya pun normal, jantung juga dinyatakan bagus, paru-paru juga tidak mengalami gangguan. Tubuh saya bagus dan bekerja normal Alhamdulillah.
Karya
Diakui Karya, sejak kecil dia sudah terbiasa bekerja keras. Apalagi pada masa-masa sekolah, hingga merampungkan kuliah tahun 1973, kesibukannya luar biasa banyak. “Saya sekolah sambil harus membiayai adik-adik. Jadi selain fokus pada akademis, saya juga harus banting tulang mencari uang,” kata bapak 3 orang anak itu memulai obrolannya.

Karena kesibukan itulah barangkali, dia akui, pada usia muda dia sudah di hinggapi berbagai penyakit. ”Waktu masih belum menikah, tahun 1978, saya sudah mengidap gangguan ginjal. Salah satu ginjal saya infeksi, karena disinyalir ada batunya, sehingga mengharuskan saya bolak balik ke rumah sakit.

Tahun 1991, saya mengidap darah tinggi. Tensi saya waktu itu tinggi sekali. Berbilang tahun lamanya saya harus tergantung dengan obat-obatan, hingga tahun 1996, saya divonis pula oleh dokter mengidap sakit jantung.

Makin bertambah jumlah obat-obatan yang harus saya konsumsi. Tidak selesai hingga di situ, tahun 2003 lalu, tanpa disadari, saya pun mengidap kencing manis atau diabetes. Gula darah saya sempat mencapai angka yang menghawatirkan, 600.

Kondisi fisik saya waktu itu melorot sekali, badan lemah, nyaris tak berdaya. Saya pun menjadi langganan dokter dan nyaris ketergantungan dengan obat-obatan. Tak lama antaranya, di anus saya tumbuh benjolan yang makin hari makin mengeras, sehingga mulai mengganggu buang air besar saya. Selain itu juga menimbulkan rasa sakit.

Untunglah saat itu ada seorang kenalan saya menunjukkan Ling Shen Yao, obat herbal yang dapat membantu  mengatasi berbagai penyakit tersebut. Tanpa ragu, karena saya juga sudah mulai jenuh bolak balik ke rumah sakit, saya konsumsi Ling Shen Yao. Hasilnya sangat mengejutkan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, benjolan yang nyaris menutupi lubang pembuangan saya itu, secara perlahan mengempis, hingga akhirnya normal lagi seperti semula,” kata Karya.

“Selain berhasil mengempiskan pengerasan di anus, Ling Shen Yao juga meningkatkan stamina, bahkan menyembuhkan penyakit saya yang lain. Tanpa saya sadari, sejak mengkonsumsi Ling Shen Yao, selain tubuh saya menjadi lebih fit, tidak mudah lelah, penyakit-penyakit menahun lain yang saya idap, pun ikut disembuhkan. Terbukti, ketika saya melakukan general check up di sebuah rumah sakit di Bandung akhir 2005, batu ginjal yang selama ini disinyalir jadi penyebab infeksi di ginjal, ternyata sudah bersih. Fungsi ginjalnya pun normal, jantung juga dinyatakan bagus, paru-paru juga tidak mengalami gangguan. Tubuh saya bagus dan bekerja normal Alhamdulillah, inilah yang menggembirakan saya, dimana secara psikologis hasil tersebut makin membangkitkan semangat hidup saya,” Kata Karya.
Benjolan di seluruh tubuh hilang, rambut yang rontok tumbuh kembali, dan kulit saya sempat menghitam akibat kemoterapi pun normal kembali. Sekarang saya benar-benar Pulihh. Hal itu telah saya buktikan dengan test laboratorium, tanggal 17 Juli 2004.
Sinta
Mengidap penyakit kanker darah, sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Sinta. “Sebab saya tidak punya garis keturunan mengidap penyakit Kanker apapun,” kata Sinta. Penyakit yang saya idap itu bermula dari rasa pusing, panas dingin, pandangan berkunang-kunang, kalau berjalan sempoyongan, begitu juga bangun dari tidur, dunia rasanya berputar. Gejal awal itu terjadi tahun 1998. “Langsung saya bawa ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Hasil laboratorium menunjukkan, bahwa istri saya mengidap anemia, atau kurang darah,” kata suami Sinta.

Atas perintah dokter, dilakukan transfusi darah. “Setelah transfusi itu, kondisi istri saya langsung segar. Namun beberapa minggu kemudian, kondisi fisiknya melorot lagi. Dia sakit lagi dan transfusi lagi. Demikian terus menerus, hidupnya tergantung asupan darah dari luar. Sedangkan darah yang hilang dari tubuhnya, tidak diketahui lenyap pergi kemana. Atas kondisi itulah dokter melakukan pemeriksaan lebih detil. Hasilnya, dipastikan, istri saya mengidap multiple miloma, sejenis kanker darah yang cukup berbahaya,” kata suami Sinta.

Makin lama kondisi Sinta makin parah, terbukti HBnya sempat melorot hingga angka 2,3. Saat itulah dia mulai tidak sadarkan diri, nafasnya sesak, dan panas tubuhnya pun tinggi, mencapai angka 39,8 Derajat Celcius. Sinta pun dilarikan ke sebuah rumah sakit di kota Medan.

“Istri saya benar-benar terkapar tak berdaya. Berbilang bulan lamanya tidak bisa tidur, setelah diberi obat penenang, baru bisa lelap. Itupun tidak lama. Sedang buang air besar dan kecil dia lakukan hanya di tempat tidur. Pokoknya benar-benar parah dan tak berdaya. Dokter menyarankan untuk kemoterapi, itupun telah kami lakukan hingga 16 kali.

Hasilnya tidak banyak membantu, malah kondisi istri saya semakin parah. Terbukti, benjolan makin banyak tumbuh, disekujur tubuha. Seiring itu, rambut di kepalanya makin rontok. Pokoknya benar-benar mengenaskan. Setiap keluarga atau kerabat yang membesuk pasti menangis dan membayangkan istri saya tidak akan berumur panjang,” kata suami Sinta.

“Karena tidak ada perubahan yang membaik, rupanya dokter mulai menyerah. Mereka mengisyaratkan istri saya di bawa pulang saja dan dirawat di rumah. Kami pun tidak bisa berbuat apa-apa, selain menuruti isyarat itu,” kata anak Sinta.

Saat tidak berdaya itulah, salah seorang anaknya yang bermukim di Jakarta, dapat saran dari keluarga suaminya, untuk mencoba Ling Shen Yao.

“Seminggu setelah minum Ling Shen Yao, langsung ada perubahan dalam diri saya. Saya bisa tidur nyenyak, selera makan mulai enak, tidak muntah-muntah lagi. Makin lama makin baik, sesak nafas mulai hilang, buang air besar dan air kecil lancar.

Yang lebih mengagetkan saya, benjolan di badan saya makin hari makin mengecil secara serentak. Makin lama makin baik, hingga 6 bulan setelah minum Ling Shen Yao, saya benar-benar sembuh. Benjolan di seluruh tubuh hilang, rambut yang rontok tumbuh kembali, dan kulit saya sempat menghitam akibat kemoterapi pun normal kembali. Sekarang saya benar-benar Pulihh. Hal itu telah saya buktikan dengan test laboratorium, tanggal 17 Juli 2004,” kata Sinta bahagia.
Tanggal 28 Februari 2008 lalu, saya cek ke rumah sakit, dokter tercengang, ternyata benjolan di kantong kemih saya sudah bersih dan dokter pun menyatakan saya telah sembuh dari kanker ganas kantong kemih.
Agus
Bermula dari susah menahan kencing, setelah diperiksa oleh Dokter Ahli Kelamin dan Ahli Kanker di sebuah rumah sakit di Malang, Jawa Timur, ternyata ada benjolan seukuran buah jeruk di kantong kemih Agus (45 tahun). Hasil biopsy tanggal 23 April 2007, memastikan benjolan tersebut adalah kanker ganas. Agus menjalani operasi dilanjutkan kemoterapi sebanyak 8 kali.

“Hasilnya tidak berubah. Saya tetap tidak bisa menahan kencing. Kencing langsung mengucur tanpa terasa bahkan hampir tiap kali bangun tidur, saya seperti bayi, mengompol. Akibatnya, saya tidak bisa menjalankan ibadah shalat dengan sempurna, bahkan makin hari fisik saya makin lemah. Parahnya, dua bulan setelah operasi, tumbuh lagi benjolan di tempat semula, kondisi saya semakin parah dan terkapar di tempat tidur,” kata Agus.

“Waktu tumbuh lagi benjolan di tempat semula setelah dua bulan dioperasi, dokter mengharuskan operasi kembali. Namun saya tolak, karena di samping biayanya cukup mahal, rasa sakit dan siksaan yang harus saya jalani pasca operasi sungguh menyiksa. Saya benar-benar tidak kuat. Saat itu lah saya pasrah dan sempat membayangkan yang terburuk dalam hidup ini, yakni kematian. Tubuh saya makin lemah, jangankan beraktivitas, berjalan saja sempoyongan dan sangat mengkhawatirkan seluruh anggota keluarga. Semua membayangkan saya tidak akan berumur panjang,” kata bapak dua orang anak itu.

Salah seorang kakak iparnya, memperoleh informasi atas kesembuhan seorang penderita kanker usus di daerah Batu Malang yang sembuh setelah tiga bulan mengkonsumsi Obat Herbal Ling Shen Yao. Pertengahan Desember 2007, saya konsumsi Ling Shen Yao. Seminggu pertama perut di sekitar kantong kemih saya rasanya seperti ditusuk-tusuk. Namun saya biarkan, karena makin lama rasa sakitnya makin berkurang. Ternyata benar, dalam waktu 20 hari sedikit demi sedikit saya mulai bisa menahan kencing, badan mulai segar, tidak lemah lagi. Lebih dari itu, makan dan tidur pun mulai enak. Sejak itulah saya intensifkan terus minum Ling Shen Yao.

Hasilnya dalam waktu dua bulan seluruh penyakit yang saya idap, tuntas. Tanggal 28 Februari 2008 lalu, saya cek ke rumah sakit, dokter tercengang, ternyata benjolan di kantong kemih saya sudah bersih dan dokter pun menyatakan saya telah sembuh dari kanker ganas kantong kemih. Meski demikian, dokter masih menganjurkan saya agar tetap mengkonsumsi obat yang selama ini saya konsumsi, untuk menjaga agar penyakit mematikan yang sempat saya idap itu tidak kembali lagi,”kata Agus.
Alhamdulillah, kini benjolan tersebut telah hilang. Seluruh gangguan fisik, baik sesak nafas, gangguan jantung, maag dan liver, sudah tidak ada lagi dan saya sudah bisa beraktivitas seperti sediakala.
Aisyah
Gangguan  kesehatan, utamanya menyangkut lambung telah dirasakan Aisyah sejak 5 tahun lalu. “Waktu itu dokter hanya memastikan saya mengidap penyakit maag kronis. Hampir tiap hari saya mengalami gangguan lambung, “ Kata Aisyah.

Makin tahun makin parah. “Sakitnya makin menyiksa, bahkan mulai kesulitan buang air besar. Diagnosa dokter kemudian malah menyatakan, saya mengidap penyakit Am be ie n. Tapi, makin diberi obat malah makin sakit. Akhirnya saya periksa ke Dokter Ahli yang lain, pertengahan 2003. Saat itulah diketahui, ada benjolan seukuran telur ayam kampung di anus saya. Ternyata apa yang saya khawatirkan selama ini, benar. Karena suatu kali pernah saya raba, ada benjolan di pembuangan tersebut. Dokter mengatakan jenis kanker dan harus operasi. Mendengar operasi, nyali saya ciut. Terus terang saya takut menghadapi operasi. Akibatnya saya makin tersiksa,” kata Aisyah.

Karena menumpuknya kotoran di dalam perut, membuat kondisinya makin parah.“Perut saya makin begah, nafas saya makin sesak. Jantung saya juga makin mudah berdebar dengan detak yang tidak teratur. Seluruh badan juga mulai kuning, karena liver saya juga terganggu. Bahkan saya juga nyaris tidak kuat melangkahkan kaki. Selain Pandangan mata berkunang-kunang, kalau berjalan sempoyongan. Sejak itulah saya terkapar di tempat tidur, hingga kawan-kawan berdatangan membesuk,” kata Aisyah.

Hingga suatu hari, guru SMP yang tidak jauh dari rumahnya, datang memberitahu, bahwa sebelumya dia juga mengidap penyakit kanker, berhasil disembuhkan dengan obat herbal Ling Shen Yao. “Alhamdulillah, lewat obat itulah akhirnya Alloh menyelamatkan nyawa saya,” kata Aisyah.

“Saya masih ingat, seminggu setelah minum air godogan obat tersebut, benjolan di anus saya langsung pecah. Baunya busuk sekali. Seiring itu, keluarlah tinja yang selama ini menumpuk di perut saya. Makin hari, perut makin ringan, seiring makin banyaknya kotoran yang keluar. Seiring itu pula, rasa sakit di sekujur tubuh hilang. Saya intensifkan terus minum Ling Shen Yao. Hampir enam bulan minum obat itu, rasanya saya benar-benar sudah sembuh. Alhamdulillah, kini benjolan tersebut telah hilang. Seluruh gangguan fisik, baik sesak nafas, gangguan jantung, maag dan liver, sudah tidak ada lagi dan saya sudah bisa beraktivitas seperti sediakala,” kata Aisyah.
Setelah dilakukan pemeriksaan lewat USG, dokter mengatakan, rahim saya sudah bersih dari kanker. Kurang yakin dengan pemeriksaan tersebut, saya periksa lagi, hasilnya sama, dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kanker di rahim saya. Alhamdulillah, akhirnya saya terbebas dari kanker rahim, lewat Obat Herbal Ling Shen Yao.
Omi
“Awal April 2002, saya berobat ke Dokter Ahli Penyakit Dalam, lalu dirujuk ke Dokter Ahli Kandungan. setalah menjalani pemeriksaan yang lebih teliti, diketahui saya mengidap kanker rahim stadium 2B yang jenisnya tergolong ganas. Penyakit mematikan tersebut, begitu cepat menjalari seluruh rahim bahkan nyaris menggerogoti ginjal saya,” kata Omi.

“Dokter tidak berani melakukan tindakan operasi, karena takut mengganggu fungsi tubuh lain yang lebih vital. Dokter sepertinya angkat tangan dan memberi isyarat agar mencari pengobatan lain. Meski demikian, saya masih sempat menjalani satu kali kemoterapi,” kata Omi.

Atas pengalaman salah seorang keluarganya yang sembuh dari benjolan di anus, menggunakan Obat Herbal Ling Shen Yao, Omi mengkonsumsi Obat tersebut, “Hasilnya Alhamdulillah, dalam satu minggu terjadi perubahan besar. Selain fisik, saya rasanya makin enak dari hari ke hari, seiring itu keluar pelan-pelan serpihan-serpihan daging terkadang menyerupai darah kental seperti  hati ayam, setiap kali saya buang air kecil. Makin lama makin banyak, rasa sakitnya pun semakin berkurang dan selera makan saya juga makin membaik. Seiring itu suhu badan saya juga makin normal, sehingga tidur pun mulai nyenyak,” kata Omi.

“Saya hanya mengkonsumsi Obat Herbal Ling Shen Yao, sama sekali tidak minum obat-obatan lain. Tiga bulan setelah meminumnya, saya kembali check up ke rumah sakit semula. Setelah dilakukan pemeriksaan lewat USG, dokter mengatakan, rahim saya sudah bersih dari kanker. Kurang yakin dengan pemeriksaan tersebut, saya periksa lagi, hasilnya sama, dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kanker di rahim saya. Alhamdulillah, akhirnya saya terbebas dari kanker rahim, lewat Obat Herbal Ling Shen Yao,”  kata Omi.
Februari 2007, kondisi saya benar-benar sudah pulih. Saya bisa beraktivitas, tidak saja di dalam rumah, tetapi juga sudah bisa bepergian. Bahkan di tahun yang sama, saya melaksanakan resepsi pernikahan anak saya.
Rini
“Bermula dari sakit maag biasa sejak SMA hingga akhirnya kronis, meningkat jadi tukak lambung yang tak sembuh-sembuh dan menjalar ke usus besar, kemudian mengeras dan tumbuh menjadi kanker usus stadium 2B. Namun, karena tingkat stress yang tinggi hingga menyelesaikan kuliah di Yogyakarta sampai memasuki dunia kerja, awal tahun 2005 saya benar-benar terkapar. Setelah dideteksi dokter lewat colonoscopy, endoscopy dan tes darah di laboratorium, membuktikan saya mengidap kanker usus yang sudah membahayakan. Hampir 2 tahun saya tidak bisa beraktivitas,” kata Rini

“Saya disarankan harus segera operasi. Namun, karena takut dan tidak ada jaminan penyakit saya bisa tuntas pasca operasi, maka saya menghindari cara tersebut. Berbagai pengobatan akhirnya saya tempuh, berbagai macam obat-obatan pun telah saya konsumsi, namun tak satupun yang membuahkan hasil. Malah kondisi saya makin parah. Tidak saja parah secara fisik, tetapi sudah menjalar ke psikis. Hampir tiap hari bayang-bayang kematian menghantui saya. Siang malam saya tidak bisa tidur, kesakitan terus menerus, menangis dan sering berteriak-teriak menahan sakit. Selera makan pun hilang. Kondisi saya waktu itu benar-benar sudah berada di titik nol. Saya benar-benar sudah terkapar tak berdaya di tempat tidur. Jangankan untuk berjalan, bangun saja susah, musti dipapah bila ingin ke kamar mandi atau ke ruangan lain di rumah. Saking parahnya, saya ketakutan bila melihat orang yang berkunjung ke rumah. Tidak bisa mendengar TV, Radio ataupun suara gaduh lainnya, membuat jantung saya berdebar. Saya benar-benar sudah sakit lahir batin. Tidak hanya itu, kadang-kadang nafas saya juga sesak. Pokoknya benar-benar sudah seperti orang yang mendekati kematian. Saya pun sudah membayangkan hal tersebut,” kata ibu 5 orang anak.

“Akhirnya lewat sebuah media wanita terbitan Jakarta, suami saya membaca kisah kesembuhan seorang pengidap kanker yang penderitaannya hampir sama dengan saya, menggunakan Obat Herbal Ling Shen Yao. Tanpa pikir panjang, suami saya langsung membeli obat tersebut. Tanggal 25 Nopember 2006 pertamakali saya mengonsumsi Obat Herbal Ling Shen Yao. Saat itu kondisi saya sedang parah-parahnya, perut sakit sekali seperti ditusuk-tusuk, panas dan seperti mau pecah. Dua minggu setelah minum Ling Shen Yao, lewat BAB (buang air besar) keluar darah dan daging bergumpal-gumpal. Mulanya saya sempat ketakutan, namun karena makin lama rasa sakitnya makin berkurang, fisik rasanya makin kuat dan selera makan pun membaik, akhirnya saya intensifkan minum Ling Shen Yao. Sedang obat-obatan lain saya stop,” kata Rini.

“Waktu berjalan, Ling Shen Yao pun terus saya konsumsi. Februari 2007, kondisi saya benar-benar sudah pulih. Saya bisa beraktivitas, tidak saja di dalam rumah, tetapi juga sudah bisa bepergian. Bahkan di tahun yang sama, saya melaksanakan resepsi pernikahan anak saya. Sejak itulah kondisi fisik saya makin baik, hingga akhirnya kini saya benar-benar merasa sudah sembuh. Tak ada ada lagi rasa sakit di badan. Pikiran pun tenang, pokoknya semua sudah normal,” kata Rini.
Dokter yang memeriksa pun heran atas kesembuhan yang saya peroleh. Baik lewat peralatan konvensional maupun peralatan modern lainnya, termasuk CT-scan, membuktikan paru-paru saya bersih tidak ada tanda-tanda kanker maupun penyakit lain.
Wandi
Mungkin akibat merokok sejak muda, tiga tahun belakangan Wandi (62) mengalami gangguan pernafasan yang sangat menyiksa disertai batuk berat yang tidak sembuh-sembuh. “Semula saya pikir bawaan usia,sehingga tidak begitu saya hiraukan. Namun awal maret 2007, tiba-tiba tenggorokan saya seperti dicekik, dada sakit dan sulit bernafas. Saya dilarikan ke rumah sakit besar di Semarang dan ditangani langsung oleh dokter ahli paru-paru. Saat itulah diketahui, saya mengidap kanker paru-paru stadium 3,” kata Wandi.

“Dunia benar-benar seperti kiamat ketika tahu saya mengidap kanker paru-paru stadium 3. Apalagi dokter mengharuskan kemoterapi, nyali saya benar-benar ciut, seakan kematian sudah di ujung mata. Sebab seorang tetangga saya meninggal saat menjalani kemo, padahal kankernya belum separah saya. Apalagi ketika dokter mengharuskan obat yang harga per butirnya sembilan ratus ribu rupiah dimana saya harus minum sebutir sehari, saya benar-benar tak sanggup menjalani keduanya,” kata Wandi.

Mei 2007, saya diboyong ke Jakarta. Menurut dokter ahli kanker sebuah rumah sakit, memberikan diagnosa yang sama dengan rumah sakit Semarang, kanker paru-paru stadium lanjut dan saya harus menjalani pengobatan yang serupa pula. Lagi-lagi saya tolak. Namun saat itulah, seorang kerabat memberikan informasi tentang obat herbal Ling Shen Yao. Minggu pertama minum Ling Shen Yao, belum terasa perubahan yang berarti. Namun minggu ketiga, batuk mulai reda, nafas mulai ringan, rasa sakit pun mulai berkurang. Saat itulah saya memperoleh titik terang akan kesembuhan,” kata Wandi.

“Akhir bulan kedua, kondisi saya benar-benar membaik drastis. Batuk yang semula berkepanjangan, nafas sesak, dada sakit, tak bertenaga dan pandangan berkunang-kunang, tiba-tiba semua menjadi reda dan enteng. Makin saya intensifkan minum Obat Herbal Ling Shen Yao. Semangat hidup pun muncul kembali. Tanggal 18 Juli 2007, saya kontrol ke rumah sakit semula di semarang. Dokter yang memeriksa pun heran atas kesembuhan yang saya peroleh. Baik lewat peralatan konvensional maupun peralatan modern lainnya, termasuk CT-scan, membuktikan paru-paru saya bersih tidak ada tanda-tanda kanker maupun penyakit lain, termasuk pembuluh darah dan komponen pendukung lainnya, juga normal. Dokter itu pun menyatakan saya sembuh dari kanker paru-paru. Meski demikian saya harus menghentikan kebiasaan merokok. Sejak itulah saya mulai menikmati hidup kembali dan bisa beraktivitas seperti sediakala,” kata Wandi.
Benjolan yang semula sudah hampir seukuran telur ayam, secara perlahan mengecil yang dalam waktu empat bulan lenyap sama sekali tanpa operasi.
Lisma
Akhir tahun 2006 Lisma (36) merasakan ada benjolan yang mengganjal di punggung kiri bagian atas. “Semula saya pikir bisul. Tapi, saat dilihat oleh suami saya, tidak ada mata bisulnya. Makanya kami biarkan saja. Namun makin  lama makin membesar, hingga saat mencapai ukuran bola pingpong, baru menimbulkan rasa sakit. Makin lama makin parah, hingga benar-benar meradang. Jangankan tersenggol benda keras, tertindih saat tidur saja, saya bisa kelojotan menahan sakit. Sejak itulah saya selalu tidur miring, sehingga membuat hari-hari makin tidak nyaman. Lalu saya periksakan ke rumah sakit. Diketahui, ternyata saya mengidap kanker. Untuk lebih meyakinkan, Saya periksakan lagi ke rumah sakit yang lebih besar di kota Jambi, hasilnya sama, kanker punggung stadium 2 B. Operasi pengangkatan tumor itupun dilakukan. Namun, setahun kemudian setelah saya pindah tugas, tumbuh lagi benjolan baru di tempat semula, ukurannya pun sempat membesar dan mulai meradang. Untuk menjalani operasi kembali, rasanya saya tidak kuat. Karena penyembuhan pasca operasi sebelumnya sungguh rumit dan makan waktu lama, karena berada di posisi yang sering digerakkan. Apalagi untuk tidur telentang, susah sekali. Beruntung, saat suami saya tugas ke Jakarta, dia memperoleh obat herbal Ling Shen Yao,” kata Lisma.

“Pertamakali saya minum obat herbal Ling Shen Yao tablet tanggal 23 Desember 2007. Dua minggu pertama belum ada reaksi apa-apa. Baru memasuki minggu ketiga, rasa sakit di punggung mulai berkurang. Makin saya intensifkan minum Obat Ling Shen Yao. Benjolan yang semula sudah hampir seukuran telur ayam, secara perlahan mengecil yang dalam waktu empat bulan lenyap sama sekali tanpa operasi,” kata Lisma.

“Sebenarnya, sebulan pertama setelah minum Ling Shen Yao, rasa sakit di punggung saya sudah hilang. Hanya tinggal denyutan kecil. Sedangkan benjolannya mengecil secara perlahan namun pasti dalam waktu 4 bulan. Saya juga tidak tahu, bagaimana proses hilangnya benjolan tersebut entah keluar lewat mana. Cuma yang jelas, selama saya minum obat ini, air seni saya memang berwarna agak keruh dari hari biasanya. Begitu pula keringat saya keluar agak banyak dari sebelumnya. Apalagi buang air besar (BAB) juga lebih lancar dan banyak dari sebelum minum obat ini. Hebatnya lagi, menstruasi saya yang sebelumnya kurang teratur dan cenderung menimbulkan rasa sakit bila datang bulan, setelah minum obat herbal Ling Shen Yao, menjadi lebih teratur dan sama sekali tidak menimbulkan rasa sakit. Satu hal yang sangat menggembirakan, dulu saya mudah lelah dalam beraktivitas rutin, baik di sekolah maupun di rumah. Sekarang rasanya semangat kerja saya lebih tinggi dari sebelum sakit. Daya pikir pun rasanya jauh lebih baik dari sebelumnya,” kata Lisma, bahagia.
Alhamdulillah dalam 21 hari konsumsi Ling Shen Yao, cek ke dokter dan dinyatakan bersih dari kista.
Lie
“Jauh-jauh operasi kista rahim ke Malaysia, ternyata tidak menjamin penyakit saya sembuh. Terbukti, 10 bulan setelah operasi, kista di rahim saya tumbuh lagi di tempat semula, bahkan lebih parah dari sebelumnya. Saat akan berobat ke Singapura, saya coba dulu Obat Herbal Ling Shen Yao. Hasilnya sungguh mengejutkan, dalam waktu 21 hari, kista tersebut hilang dan rahim saya pun dinyatakan bersih. Sejak itulah saya rutin cek-up 3 bulan sekali, terakhir Mei 2007. Hingga kini dinyatakan dokter, bahwa rahim saya bersih dari kista. Kondisi saya kini normal seperti sediakala, saya pun bisa mengembangkan hobi dan menjalankan usaha di bidang tanaman hias”, kata Lie.


Pertengahan Agustus 2006, Lie mulai merasakan sesuatu yang tidak nyaman di perut bagian bawah sebelah kanan. Makin lama makin sakit. “Saya sampai panas dingin dan demam menahan sakit. Semula saya biarkan saja, saya pikir cuma sakit perut biasa, bawaan siklus menstruasi. Setelah tiga minggu tak reda juga, bahkan cenderung makin parah, lalu saya periksakan ke dokter ahli kandungan dan kebidanan. Ketika di USG, terlihat ada kista ukuran 6 cm di rahim saya. Dokter menganjurkan segera operasi agar tidak membesar dan berubah menjadi kanker ganas. Sejak itulah saya stress, sempat membayangkan kematiaan. Sebab, cukup banyak orang yang meninggal karena penyakit ini,” kata Lie.


Penasaran dengan diagnosa tersebut, bersama suaminya, Lie check up ke Rumah Sakit di Malaysia. Diagnosanya sama, diharuskan segera operasi kista ovarium, karena kistanya makin membesar. Lie ditangani 3 dokter ahli. Proses operasi makan waktu 3 jam. Usai perawatan seminggu, ia kembali ke Jakarta.


“Saya sempat menikmati hidup selama 10 bulan. Akhir 2006, menstruasi saya mulai tidak teratur lagi dan sesekali muncul denyutan di tempat semula. Khawatir akan kondisi yang lebih buruk, saya check up ke dokter ahli kandungan dan kebidanan lagi. Setelah di USG, ternyata tumbuh lagi kista di tempat semula dengan ukuran yang hampir sama. Saat itulah saya makin stress, seolah kematian sudah di ambang mata. Lalu, saya dan suami berencana berobat ke Singapura. Namun ayah saya mencegah, menganjurkan saya mengkonsunsi Obat Herbal Ling Shen Yao lebih dulu, ” kata Lie.


“Tanggal 16 Desember 2006, pertama kali saya mengkonsumsi Obat Herbal Ling Shen Yao. Sebagai reaksi obat, minggu pertama setelah minum air godogan Ling Shen Yao, perut bagian bawah rasanya agak sakit dari sebelumnya, seperti diremas-remas. Minggu kedua, saya mengalami menstruasi. Darah yang keluar begitu banyak dengan warna kehitaman, lebih kental dari biasanya. Namun, bersamaan itu, rasa sakitnya makin berkurang. Badan terasa lebih enak, pikiran mulai tenang, tidak gelisah lagi dan tidur pun mulai nyenyak. Bersamaan itu pula, selera makan membaik.


Dua puluh satu hari setelah minum Ling Shen Yao, saya kontrol lagi. Ternyata kistanya sudah hilang. Rahim saya dinyatakan bersih dari penyakit. Sejak itu pikiran saya mulai tenang dan melanjutkan mengkonsumsi Ling Shen Yao, agar penyakit yang saya idap benar-benar tuntas. Tidak hanya itu, 3 bulan sekali saya rutin kontrol ke dokter, terakhir Mei 2007. Rahim saya dinyatakan bersih, bebas dari kista dan penyakit lainnya,” kata Lie.
Saya cek up lagi di Singapura. Kedua rumah sakit internasional itupun menyatakan, rahim saya telah bersih dari mioma.
Afi
Bermula dari rasa sakit yang luar biasa di kandungan, setelah di USG, ternyata Afi mengidap mioma sejenis tumor yang tumbuh di dalam rahim. “Mulanya hanya berukuran 0,65 cm. Kala itu dokter mengatakan tidak apa-apa, karena masih kecil. Namun waktu berjalan terus, rasa sakitnya tak reda juga, malah cenderung makin parah meski telah diberi berbagai macam obat. Akhir tahun 2001 saya cek lagi ke dokter, ternyata ukurannya membesar menjadi 2,75 cm. Saat itulah saya mulai panik. Karena begitu banyak saya dengar, pengidap penyakit ini yang berakhir dengan kematian,” kata Afi.


Dengan mioma rahim ukuran 2,75 cm itu, dokter mengharuskan segera operasi, untuk menghindari akibat yang lebih fatal, sebab perkembangannya yang begitu pesat. “Mendengar kata operasi, saya langsung gemetar dan lemas. Sesuatu yang menakutkan buat saya selama ini, karena begitu banyak pengidap penyakit tertentu, malah makin parah setelah dioperasi. Apalagi yang dioperasi itu rahim. Sedangkan rahim adalah kebanggaan seorang wanita. Karena itulah saya sengaja mengulur-ulur waktu untuk mencari alternative pengobatan lain, selain operasi,” kata Afi.


Makin hari kondisinya makin parah. “Selain gelisah, tidak bisa tidur, aktivitas saya pun terganggu, karena rasa sakitnya yang makin hari makin menyiksa. Sakit sekali, lebih sakit dari orang melahirkan. Beruntung, saat panik itulah saya baca lewat sebuah media wanita, tentang obat yang sekarang bernama Ling Shen Yao. Obat tersebut saya beli awal September 2001,” kata Afi.

Diakui AFi, tiga hari setelah minum air obat Ling Shen Yao ini, langsung ada perubahan. “Yang jelas rasa sakitnya mulai mereda. Pendarahan dari rahim pun mulai berkurang. Dalam waktu sebulan, rasa sakitnya berkurang dan pendarahannya pun berhenti. Minum obatnya terus saya lanjutkan. Dua bulan kemudian cek up, dinyatakan dokter, ukuran miomanya berkurang menjadi 1 cm. Saat itulah keyakinan saya makin tinggi, bisa sembuh dengan obat ini,” kata Afi.

Sejak Desember 2001, diakui Afi, tak ada keluhan lagi dengan fisiknya, apalagi menyangkut mioma yang pernah ia idap. Bahkan, saya rasakan stamina fisik saya makin prima sejak minum Ling Shen Yao. “Januari 2002 saya cek up, hasilnya, dinyatakan rahim saya telah bersih. Sebulan kemudian, saya cek up lagi di Singapura. Kedua rumah sakit internasional itupun menyatakan, rahim saya telah bersih dari mioma,” Tutup Afi.
(Disclaimer: hasil tiap pengguna bisa saja berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan penyakit dan konsistensi dalam konsumsi obat)
-